Keabadian, obsesi manusia. Belumlah terwujud, jasad fana sebatas usia. Hanya amal pengukir nama. Melintas senja, dikenang selamanya.
Hidup tak ubahnya berangkat di jalan kembali. Dari-Nya bermula, kepada-Nya berhenti. Ada rindu pada apa yang pernah dilalui. Serasa indah saat terkenang lagi.
Sahabat, 25 tahun pengalaman itu telah berlalu. Awalnya biasa saja bahkan ada ingin melupakan selalu. Namun, semakin lama waktu melaju. Indahnya membuncah, menghadirkan rindu.
Sahabat, engkau kini bukanlah engkau yang dahulu. Dirimu kini berbeda dengan potret yang tersimpan di memoriku. Hari ini, engkau garang membualkan syahwat kuasamu. Tak lagi tergambar engkau penghibur nan pandai melucu.
Kehidupan, guru sekaligus musuh. Kan mengajar sesuai sikap dan pilihan laku. Hanya harap doa yang terpanjat selalu. Walau berbeda, keindahan itu tetaplah membuat kita satu.
Joyosuko Metro, 25/10/2018
Comments
Post a Comment