Penulis: Hariman Muttaqin (Pengajar di Ponpes. Al-Iman Ponorogo) Ada pengusaha keturunan yang baik hati. Dia non-muslim. Anggota keluarganya menganut keyakinan yang beragam. Istrinya Kristen, anak dan menantunya Katholik. Sementara dia sendiri tidak jelas. Namun, dalam bermasyarakat ia sangat toleran. Baginya keyakinan apapun tidak masalah , yang penting baik sama orang. Jika mengantar istri ke gereja, dia lebih suka nongkrong di warung kopi. Ngobrol bareng sama makelar mobil, sesuai dengan hobinya: otomotif. Tapi kedermawanannya kepada sesama tidak perlu diragukan. Orang berimanpun kalah bahkan seorang k iai atau ustadz sekalipun. Tetangga yang kediamannya disita bank, dia izinkan menempati salah satu rumahnya. Gratis, t anpa sewa. Saya sendiri pernah melihat langsung kedermawanannya ketika d ia mem beli sendiri sarapan p...